Wednesday, October 21, 2015

Review : Bridge of Spies

Ok, dalam kesempatan kali ini saya ingin mereview film yang saya tonton tadi malam : Bridge of Spies. Jujur, saya tertarik nonton film ini karena ada muka Tom Hanks disitu. Ibaratnya, dengan ada nih orang sudah jadi jaminan mutu film yang dia mainkan pasti bagus.

Dan anggapan saya ini tepat. Filmnya memang layak ditonton. Makanya meski sibuk kerja, saya bela-belain nih bikin review (maap lebay).

Sepajang 141 menit, film ini isinya ngomoooongggg… ajah. Tapi ajaibnya, saya tetap betah menikmati dialog film yang diambil dari kejadian nyata ini. Penonton lain juga terlihat demikian. Begitu film habis, taadaaaa… muncul nama Steven Spielberg sebagai sutradara. No wonder lah yah.. nih film keren banget.

Anyway, Bridge of Spies bercerita tentang seorang pengacara yang diberi tugas untuk membela seorang warga negara Jerman Timur atas dituduh sebagai mata-mata Soviet. Di masa Perang Dingin, dimana setting kisah ini berlangsung, Uni Soviet dan Amerika Serikat tengah berlomba untuk menjadi negara terkuat dengan ideologi yang mereka usung, melalui koalisi militer, kampanye propaganda besar-besaran, spinonase dan sebagainya.

Karena itu, penangkapan Rudolf Abel (Mark Rylance) sebagai mata-mata menarik perhatian seluruh warga Amerika. Terlebih karena Abel menolak untuk bekerja sama dengan AS dengan membocorkan informasi terkait senjata nuklir Soviet, sehingga desakan sang mata-mata untuk di hukum mati terus menguat. Namun sebagai negara yang menjunjung hukum, pemerintah AS mengutus seorang pengacara untuk membantu Abel melewati proses hukumnya.

Adalah James Donovan (Tom Hanks), seorang pengacara khusus bidang asuransi yang diminta untuk membela Abel. Donovan awalnya sempat menolak karena Pidana bukan bidang hukumnya. Belum lagi ancaman akan didiskriditkan karena dia membela seorang mata-mata. Namun akhirnya Donovan menerima juga tugas tersebut.

Tom Hanks berperan sangat apik sebagai pengacara yanh bertugas membela seorang mata-mata Soviet pada masa Perang Dingin 

Seperti yang sudah diperkirakan, tugas Donovan tidak mudah. Bahkan hakim yang memimpin jalannya persidangan, sudah bersikap sinis terhadap Abel. Berbagai keberatan yang disampaikan Donovan selalu ditolak mentah-mentah. Hingga suatu hari, Donovan sengaja mengunjungi hakim di rumahnya untuk menyampaikan pandangannya. Ia meminta agar Abel tidak dihukum mati dengan pertimbangan si mata-mata bisa digunakan sebagai alat pertukaran jika semisal ada mata-mata Amerika yang tertangkap.

How do you sure about this?” tanya si pengacara.

Well, I’m working for Insurance. Sudah tugas saya untuk memprediksi apa yang terjadi di masa depan,” kira-kira seperti itulah jawaban Donovan.

Hakim akhirnya menjatuhkan hukuman 30 tahun penjara bagi Abel, yang langsung mendapat penolakan keras dari masyakarat. Di saat itu juga, berbagai terror dialami Donovan dan keluargnya karena dinilai telah membeli Abel.


Hanks + Spielberg = jaminan mutu! Hehe..

Ketika proses hukum terhadap Abel berjalan, di saat yang sama Uni Soviet berhasil menembak pesawat mata-mata canggih milik AS dan menahan sang pilot. Di saat yang hampir bersamaan juga, Jerman Timur, yang saat itu telah mendeklarasikan diri sebagai negara dan berpihak kepada Soviet menahan seorang mahasiswa AS atas tuduhan sebagai mata-mata.

Badan Intelejen Amerika (CIA) langsung mengutus Donovan untuk menukar Abel dengan Francis Gary Powers dan juga si mahasiswa, Frederic Pryor jika memungkinkan. Donovan ditugaskan, karena pemerintah AS tidak mau terlibat langsung dalam proses pertukaran tersebut. Donovan juga diminta untuk tidak menceritakan kepada siapapun tentang tugasnya itu, termasuk kepada istrinya sendiri.

Di kala perang dingin, sekutu AS adalah Berlin Barat. AS juga bahkan tidak mengakui Jerman Timur sebagai negara. Karena itu tugas Donovan tidaklah mudah. Menukar satu warga Soviet yang mereka tahan dengan 2 warga AS.

Lalu, berhasilkan Donovan menjalani tugas berbahaya ini? Nah… tonton sendiri ajah yah filmnya. Hehe… (ga mau spoiler)

Anyway, yang bikin film ini keren apalagi kalau bukan acting para pendukungnya. Belum lagi setting tiap scene yang benar-benar dibuat seperti kondisi di jamannya. Jadi selain menikmati dialog, yang  juga mengasyikan dari film ini adalah memperhatikan tiap detil adegan demi adegannya. Pokoknya jangan sampai kelewatan yah ga nonton film ini. Hehe..




No comments: