Ok, dalam kesempatan kali ini saya ingin mereview film yang
saya tonton tadi malam : Bridge of
Spies. Jujur, saya tertarik nonton film ini karena ada muka Tom Hanks
disitu. Ibaratnya, dengan ada nih orang sudah jadi jaminan mutu film yang dia
mainkan pasti bagus.
Dan anggapan saya ini tepat. Filmnya memang layak ditonton.
Makanya meski sibuk kerja, saya bela-belain nih bikin review (maap lebay).
Sepajang 141 menit, film ini isinya ngomoooongggg… ajah. Tapi ajaibnya, saya tetap betah menikmati
dialog film yang diambil dari kejadian nyata ini. Penonton lain juga terlihat
demikian. Begitu film habis, taadaaaa… muncul nama Steven Spielberg sebagai
sutradara. No wonder lah yah.. nih
film keren banget.
Anyway, Bridge of Spies bercerita
tentang seorang pengacara yang diberi tugas untuk membela seorang warga negara
Jerman Timur atas dituduh sebagai mata-mata Soviet. Di masa Perang Dingin,
dimana setting kisah ini berlangsung, Uni Soviet dan Amerika Serikat tengah
berlomba untuk menjadi negara terkuat dengan ideologi yang mereka usung, melalui
koalisi militer, kampanye propaganda besar-besaran, spinonase dan sebagainya.
Karena itu, penangkapan Rudolf Abel (Mark Rylance) sebagai
mata-mata menarik perhatian seluruh warga Amerika. Terlebih karena Abel menolak
untuk bekerja sama dengan AS dengan membocorkan informasi terkait senjata
nuklir Soviet, sehingga desakan sang mata-mata untuk di hukum mati terus
menguat. Namun sebagai negara yang menjunjung hukum, pemerintah AS mengutus
seorang pengacara untuk membantu Abel melewati proses hukumnya.
Adalah James Donovan (Tom Hanks), seorang pengacara khusus bidang asuransi
yang diminta untuk membela Abel. Donovan awalnya sempat menolak karena Pidana
bukan bidang hukumnya. Belum lagi ancaman akan didiskriditkan karena dia
membela seorang mata-mata. Namun akhirnya Donovan menerima juga tugas tersebut.
Tom Hanks berperan sangat apik sebagai pengacara yanh bertugas membela seorang mata-mata Soviet pada masa Perang Dingin |
Seperti yang sudah diperkirakan, tugas Donovan tidak mudah.
Bahkan hakim yang memimpin jalannya persidangan, sudah bersikap sinis terhadap
Abel. Berbagai keberatan yang disampaikan Donovan selalu ditolak mentah-mentah.
Hingga suatu hari, Donovan sengaja mengunjungi hakim di rumahnya untuk menyampaikan
pandangannya. Ia meminta agar Abel tidak dihukum mati dengan pertimbangan si mata-mata bisa digunakan sebagai alat pertukaran jika semisal ada mata-mata Amerika yang
tertangkap.
“How do you sure about
this?” tanya si pengacara.
“Well, I’m working for
Insurance. Sudah tugas saya untuk memprediksi apa yang terjadi di masa
depan,” kira-kira seperti itulah jawaban Donovan.
Hakim akhirnya menjatuhkan hukuman 30 tahun penjara bagi
Abel, yang langsung mendapat penolakan keras dari masyakarat. Di saat itu juga,
berbagai terror dialami Donovan dan keluargnya karena dinilai telah membeli
Abel.
Hanks + Spielberg = jaminan mutu! Hehe.. |
Ketika proses hukum terhadap Abel berjalan, di saat yang
sama Uni Soviet berhasil menembak pesawat mata-mata canggih milik AS dan
menahan sang pilot. Di saat yang hampir bersamaan juga, Jerman Timur, yang saat
itu telah mendeklarasikan diri sebagai negara dan berpihak kepada Soviet
menahan seorang mahasiswa AS atas tuduhan sebagai mata-mata.
Badan Intelejen Amerika (CIA) langsung mengutus Donovan
untuk menukar Abel dengan Francis Gary Powers dan juga si mahasiswa, Frederic
Pryor jika memungkinkan. Donovan ditugaskan, karena pemerintah AS tidak mau
terlibat langsung dalam proses pertukaran tersebut. Donovan juga diminta untuk
tidak menceritakan kepada siapapun tentang tugasnya itu, termasuk kepada
istrinya sendiri.
Di kala perang dingin, sekutu AS adalah Berlin Barat. AS
juga bahkan tidak mengakui Jerman Timur sebagai negara. Karena itu tugas
Donovan tidaklah mudah. Menukar satu warga Soviet yang mereka tahan dengan 2
warga AS.
Lalu, berhasilkan Donovan menjalani tugas berbahaya ini? Nah…
tonton sendiri ajah yah filmnya. Hehe…
(ga mau spoiler)
Anyway, yang bikin film ini keren apalagi kalau bukan acting
para pendukungnya. Belum lagi setting tiap scene yang benar-benar dibuat
seperti kondisi di jamannya. Jadi selain menikmati dialog, yang juga mengasyikan dari film ini adalah
memperhatikan tiap detil adegan demi adegannya. Pokoknya jangan sampai
kelewatan yah ga nonton film ini. Hehe..
No comments:
Post a Comment