Sudah hampir 3 minggu ini Daniswara (26M)
keranjingan nonton DVD Thomas and Friends. Bangun tidur, mau tidur, lagi makan,
DVD tututttnya (sebutan Danis untuk kereta api) harus dalam keadaan menyala.
Awalnya sih saya senang dengan kebiasaan baru Danis ini.
Ini anak jadi jarang main diluar. Bahkan pernah dalam sehari, ga ngelayap sama
sekali. Dia dirumah saja main-main sendiri (atau temannya yang datang), tapi
DVD si Thomas tidak boleh mati. Makan juga relatif lebih banyak dan ga ribet.
Kalau dia ga mau makan, tinggal ancem tututnya dimatiin, langsung deh mulutnya
mangap.
Kalau mo bobok teve harus nyala dulu (_ _') |
Saya melihat, anak ini ga sedekil dulu
waktu masih doyan kelayapan ga kenal waktu. Dia juga ga kegemukan seperti yang
dikhawatirkan para ahli kepada anak yang kecanduan televisi (padahal saya
berharap sih dia bisa lebih gemuk dikit. Hehe...). So far, ga ada
perkembangannya yang mengkhawatirkan. Danis tetap semakin hari, semakin pintar.
Kadang saya mikir, mungkin karena anak ini
tahu sebentar lagi mau punya adik jadi jarang rewel. Si bibik juga sekarang
lebih santai. Ga ada lagi tuh cerita nyuapin sambil gendong muterin kampung
tetangga. Jadi kalau adiknya sudah ada, bibik bisa tenang ga harus seharian
nemenin Danis. Dan saya juga ga perlu tambah bibik lagi deh. Hehe..
Tapi tetap saja pada akhirnya saya khawatir
juga dengan ini karena kebiasaan Danis ngemut tangan yang semakin parah saat
nonton DVD atau televisi.. Kalau saya perhatikan, gigi depannya semakin hari
semakin terlihat berantakan. Kayanya sih karena efek ngemut tangan tadi. Terlebih
saya takut kebiasaan ini bisa merusak matanya, walaupun orang rumah selalu
cerewet agar dia tidak terlalu dekat menonton.
Lagi tergila-gila sama teve |
Anak ini juga semakin susah kalau diajak
pergi. Kadang lucu juga sih, ada gituh anak bayi yang nolak diajak jalan-jalan?
“Dedeee diumah ajaaahhh...” celoteh Danis kalau diajak pergi.
Belum lagi dia suka terbangun subuh-subuh
buta dan langsung minta keluar kamar buat nonton tutut. Bahkan kami harus
merayu mati-matian agar dia mau tidur dikamar yang walaupun lebih nyaman tetap
dia tolak karena ga bisa nonton tutut.
Saya dan Gentur (yang juga atas rekomendasi
bibik) sempat kepikiran buat ngumpetin tuh keping DVD. Meski dia pasti tetap
minta dihidupin teve buat nonton kartun favoritnya yang lain, tapi at least
kalau kartun favoritnya tidak tayang teve bisa kembali mati.
Tapi setelah saya pikir-pikir lagi, it’s
not that bad, isn’t? Toh sesuai dengan keinginan saya anak ini jadi ga suka
kelayapan. Tidur dan makan juga lebih teratur. Perkembangan fisik & psikis
sejauh ini sih baik. Jadi saya bisa lebih tenang ninggalin dia kerja.
Pada akhirnya, saya sih hanya berharap dia
akan merasa bosan. Bayi juga manusia kan?