Monday, January 28, 2013

Anyone, can help?

Kurang dari dua bulan dari berakhirnya masa cuti lahiran, saya memutuskan untuk kembali ke kantor. Yups, masih ada dua bulan lagi loh, tapi saya memilih untuk kembali kerja. Tentu, banyak yang menentang dan menganggap saya tidak sayang anak, egois dan sebagainya. Banyak yang bilang, saya tidak bersyukur atas kesempatan meninggalkan rutinitas kerja yang kata mereka membosankan. Yah, terserah sih orang mau bilang apa. Tapi saya punya pertimbangan sendiri mengapa harus cepat-cepat kembali kerja.

To be honest, ini bukan soal mengejar karir kok. Ini soal kenyataan bahwa dengan tidak bekerja, yang terjadi adalah pengeluaran menjadi lebih besar dari pendapatan. Karena biasa punya aktivitas, stay dirumah membuat saya jenuh dan sedikit mengalami postnatal depression. Bawaannya sebel mulu. Ujung-ujung pengen ngemol. Nah kalo ngemol, tapi ga jajan kan ga enak yah? Hehe.. Belum lagi dengan kondisi tambah anak, tapi pendapatan tidak bertambah-tambah, tentu besar pasak dari pada tiangnya akan semakin melebar.

So, begitu nemu orang yang bisa bantu Bibik di rumah akhirnya saya memutuskan untuk kembali kerja lebih awal. Dengan bekerja saya dapat uang lebih (sedikit), bisa ngobrol, ngegosip dan seru-seruan bareng sama teman-teman dikantor, plusss... berat badan saya kembali normal sebelum melahirkan kurang dari empat bulan setelah kedatangan si kecil. Hehe... Karena saya selalu hepi, produksi ASIpun semakin aman terkendali. Bahkan saya sempat donor ASI juga loh, untuk seorang Ibu yang sedang berjuang agar anaknya tidak tersentuh Susu formula.

Tapi baru sebulan kembali kerja, rasa jenuh datang lagi. Berasa nyesel dikit, kenapa cutinya ga dinikmati saja (dasar emak-emak labil). Akhirnya biar rasa jenuh ga tambah parah, saya dan temen-temen yah sesekali ngegosipnya dipindah ke mol (haahhh sama ajah dong???).

Anyway, sekarang saya lagi mikir-mikir sih apa yang salah. Kok sekarang-sekarang ini jadi gampang banget jenuh. Padahal anak-anak sehat dan tambah lucu. Saya ga kurang apapun, walaupun juga ga berlebih. Everything is on the right track, I guess. But somehow, I realize I need something new. Sesuatu yang bikin adrenalin saya terpacu. Sesuatu yang menantang dan membawa suasana baru. Dan ketika saya menulis tulisan ini, oh well saya tersadar sepertinya butuh pekerjaan baru. Anyone, can help?